Gembok Cinta di Jembatan Roma Dibersihkan |
Selama lebih dari setengah dekade, jembatan berstruktur kuno yang berada di atas Sungai Tiber itu sesak dengan gembok. Gembok dianggap para pasangan sebagai representasi visual dari hubungan mereka.
Setelah mengunci gembok, mereka akan melempar kunci ke sungai, seakan-akan menyegel pasangan dalam ikatan kasih sayang dan kepercayaan yang tak mungkin terpisahkan.
Tradisi mengunci gembok ini sebenarnya terinspirasi oleh penulis Federico Moccia, yang menuliskan novel Ho voglia di te (I Want You) pada 2006. Dalam novel itu, tokoh protagonis dikisahkan mengikatkan kunci sepeda di sekitar tiang lampu di jembatan itu.
Para penggemar novel itu pun langsung mengadaptasinya ke kehidupan nyata. Tren serupa juga bisa ditemukan di di daerah lain di Italia dan kota di seluruh Eropa Tengah dan Timur.
Namun pemerintah berpandangan lain. Mereka menganggap ribuan kunci yang dibuang ke sungai akan akan menyebabkan kerusakan permanen. Karat dari gembok yang beberapa di antaranya telah berusia enam tahun menyebabkan kerusakan permanen pada struktur batu.
Tapi, langkah tersebut tampaknya tidak mungkin untuk menghentikan kebiasaan kaum muda Roma yang menggunakan jembatan sebagai tempat pertemuan. Moccia juga menentang penghapusan gembok cinta.
''Dengan semua masalah yang dihadapi Roma, apakah benar-benar penting untuk mengurusi gembok?'' tuturnya. Penulis menekankan bahwa kota tersebut memiliki masalah yang lebih besar dengan banyaknya grafiti dan iklan ilegal yang diposting.