Cara Agar Pasien Hipertensi Terhindar Risiko Stroke

Written By Lee on Selasa, 18 September 2012 | 20.33

Cara Agar Pasien Hipertensi Terhindar Risiko Stroke - TEKANAN darah tinggi (hipertensi)  biasanya identik dengan risiko stroke atau meninggal lebih cepat. Namun orang yang hipertensi dapat menghindari dua risiko itu. Caranya yaitu mengonsumsi obat dan rutin memeriksakan diri ke dokter.
Cara Agar Pasien Hipertensi Terhindar Risiko Stroke
Cara Agar Pasien Hipertensi Terhindar Risiko Stroke
Sebuah studi terhadap pasien Medicaid menemukan bahwa semakin patuh seseorang terhadap rekomendasi dokter untuk selalu mengkonsumsi obat resep tekanan darah, semakin rendah pula risiko mereka terkena stroke dan kematian.

Mengkonsumsi hanya sebutir pil setiap pekan seperti yang direkomendasikan (satu tablet sehari), akan mengurangi risiko stroke sebesar 9 persen dan 7 persen risiko kematian. Hasil penelitian James E Bailey dari University of Tennessee Health Science Center di Memphis bersama koleganya itu dimuat dalam Journal of General Internal Medicine.

Mereka memantau catatan medis 49 ribu pasien Tennessee Medicaid pada rentang 1994-2000. Penelitian bertujuan melihat seberapa patuh pasien dengan rekomendasi mengkonsumsi obat atau frekuensi kunjungan dokter. Para peneliti juga menyelidiki apakah jenis obat penurun tekanan darah yang dikonsumsi pasien berhubungan dengan risiko stroke atau kematian.

Pasien rata-rata menggunakan dua jenis obat tekanan darah, meskipun beberapa di antaranya mengkonsumsi sebanyak enam. Dari studi itu diketahui bahwa 60 persen pasien mematuhi rekomendasi dokter. Selama penelitian lanjutan, yang berkisar antara 3 hingga 7 tahun, tercatat 619 partisipan studi mengalami stroke dan 2.051 meninggal.

Pasien yang tidak patuh tercatat setengah persen memiliki kecenderungan meninggal selama periode lima tahun dibandingkan dengan pasien yang patuh dengan nasihat dokter. Obat tekanan darah yang dikenal sebagai thiazide diuretic, ACE inhibitor, calcium channel blocker dan beta blocker semuanya dapat mengurangi risiko kematian 3 persen - 4 persen, sementara thiazide diuretic juga dapat mengurangi risiko stroke.

"Studi ini menunjukkan bahwa kepatuhan pasien terhadap pengobatan, suatu faktor yang sangat mudah berubah, adalah salah satu yang paling penting dari faktor-faktor risiko kardiovaskular bagi pasien yang mengalami tekanan darah tinggi," ungkap Bailey.

Berdasarkan temuan itu, tim peneliti mengatakan, peningkatan kepatuhan pasien di AS terhadap nasihat dokter menjadi 80 persen atau lebih dapat menyelamatkan sekitar 200.000 jiwa selama lima tahun ke depan.

Pasien dalam studi itu rata-rata melakukan kunjungan ke dokter sekitar lima kali per tahun. Pasien yang mengunjungi dokter lebih sering akan memiliki risiko 1 persen lebih kecil kemungkinan meninggal, bahkan setelah para peneliti memperhitungkan dengan penyakit lain.

Meski manfaatnya kecil, tapi setidaknya studi ini menjadi pengetahuan pertama yang memberikan bukti jelas bahwa kunjungan rutin ke dokter serta mematuhi segala nasihat dokter untuk mengkonsumsi obat akan sangat bermanfaat bagi pasien yang memiliki tekanan darah tinggi.